Popo Iskandar

by picky on Rabu, 25 November 2009

Popo Iskandar
Garut, Jawa Barat,17 Desember 1927

Pendidikan :
Keimin Bunka Shidosho (Bandung),Fakultas Seni Rupa ITB (1958)

Karier :
Dosen Fakultas Seni Rupa ITB (1957-1961),Dosen IKIP Bandung(1961-1993)

Popo iskandar termasuk sederetan pelukis terkemuka yang setia pada kodratnya bekerja untuk melahirkan karya-karya seni lukis. Ia berpameran retrospektif di ruang pameran TIM pada tanggal 26 September s/d 1 Oktober ’1978.

Pameran ini merupakan suatu pertanggung-jawaban sang pelukis terhadap usahanya selama ini, selama 35 tahun, semacam berhenti sejenak sambil menengok dari masa panjang yang telah dilalui. Pameran ini menghidangkan karya-karyanya sejak tahun 1949 hingga tahun 1978, sejumlah 45 buah lukisan dan 30 sketsa, yang masih disimpan (sempat diselamatkan) atau yang dipinjam dari berbagai lembaga dan perorangan.

Penampilan semacam ini, senada dengan Pameran Affandi, tahun 1974 di tempat yang sama. Dalam pengantar pertanggung-jawaban itu Popo Iskandar menyatakan, “Ada dikatakan orang, bahwa seorang seniman seakan meraih dalam kegelapan. Seni adalah hasil pertumbuhan di mana si seniman sendiri tidak mengetahui sejak awal bagaimana hasil akhir karyanya. Akan tetapi justru karena seni adalah perkembangan, bukanlah dalam usahanya untuk mengenal dirinya sendiri secara menyeluruh ada baiknya untuk mengenal wajah -wajah dirinya di masa-masa yang lampau”.”

Seluruh uraian itu berusaha hendak menjelaskan tentang posisinya dan kesadarannya sebagai seniman pelukis. Sejak penghayatannya terhadap kehidupan –menelusuri lorong, pasar dan pelosok kota Bandung bersama Hendra, Angkama, Abas Alibasyah untuk menangkap kehidupan dan gerak kehidupan sehari-hari dalam tuangan seni lukisnya.

Menurut Popo Iskandar, seluruh proses kesenian berarti mata rantai dari keberhasilan dan kegagalan. Semacam melihat grafik kegiatan. Kegagalan demi kegagalan dirasakan akan menjadi perangsang penciptaan yang akan datang.

No Responses to "Popo Iskandar"

Leave a Reply